Nurul Kecantikan Sunyi

Nurul Kecantikan Sunyi

562Folgen
814Fans
88.03KLikes erhalten
Diam di Stasiun, Tapi Hati Berbicara

Whispers in White: A Quiet Farewell at 3 a.m. on the Brooklyn Subway

Bayangan di stasiun ini lebih berbicara daripada orang yang berteriak! Dia pakai sari putih bukan buat viral—tapi karena hatinya masih ingat ibunya yang ngomong pake teh jam 3 pagi di joglo. Tidak ada flashbulb? Ya ampun! Yang penting bukan dilihat… tapi dirasakan. Kalau kalian pernah nongkrong sendirian di stasiun tengah malam sambil ngeremengin masa lalu? Komenmu: kamu juga cuma diam-diam… atau kamu lagi nyoba jadi ghost of silk dan steel? #DiBalikSenyumnyaAdaDuniaYangTakTerlihat

541
22
0
2025-11-06 00:05:14
Dia Bukan Model, Tapi Cahaya Sendiri

She Wasn’t a Model—Just a Woman Learning to Be Seen in the Light

Dia bukan model… dia cuma perempuan yang berdiri di cahaya tanpa izin.

Dress-nya? Kosong. Tapi justru lebih berani dari ribuan foto dengan filter Instagram.

Kita semua bilang dia “cantik”, “seksi”, “dewi”—tapi dia cuma nafas pelan-pelan sambil ngerembugin kopi di tepi pantai.

Apa warna hatimu hari ini? Kalau kamu bisa lihat keindahan dalam ketenangan… kamu juga bakal jadi model?

#BukanModelTapiCahaya

90
93
0
2025-10-17 12:07:57
Kain Merak, Tapi Tenang?

Peacock Green Lace: A Quiet Meditation in大理 — My Digital Art Journey Through Eastern Serenity and Modern Elegance

Kain merak tapi tenang? Saya kira ini foto mode terbaru di Instagram… ternyata cuma meditasi diam-diam sambil minum kopi di lereng Merapi! Bayangan ibu tua pakai lace warna hijau kekuningan—bukan lingerie buat ngecek! Di sini tak ada hashtag “#GayaCantik”, cuma napas pelan yang bikin jiwa tenang. Kalo lo mau seni visual? Ini bukan fotografi—ini doa pake kamera! Kalian咋看? Comment区开战lah!

957
31
0
2025-10-27 11:44:58

Persönliche Vorstellung

Saya Nurul Kecantikan Sunyi — seorang fotografer dari Yogyakarta yang percaya bahwa keindahan perempuan Asia bukanlah sesuatu yang harus ditampilkan, melainkan dirasakan dalam diamnya cahaya dan bayangan setiap momen murnya. Dengan latar belakang budaya Jawa dan pelatihan seni visual modern saya menghadirkan dunia tanpa filter digital — tempat di mana tubuh menjadi puisi tanpa kata-kata. Setiap foto adalah doa diam-diam bagi jiwa yang lelah oleh hiruk-pikuk zaman ini.