Nurul Sakti
Capturing Elegance: The Art of Black Ballet and Stockings in Photographic Storytelling
Ini bukan foto biasa… ini ibarat tarian bayangan di joglo tua! Kaus kuningnya bikin matahari nyala sendiri, tapi si penari justru diam seperti patung hidup. Light at 45 derajat? Malah lebih cocok buat renungin daripada nongkrong di kopi! Bayangan hitam-putihnya itu… bukan filter Instagram — ini seni yang bercerita tanpa kata. Kau pernah lihat cahaya emas menyapa diamnya seorang perempuan? Atau cuma aku yang ngiler? Comment area开战啦!
The Silent Gaze: How a Single Frame Redefines Female Agency in Digital Art
Bayangan emas itu bukan sekadar foto… itu perlawanan sunyi! Dia tidak memakai pakaian untuk perhatian—tapi untuk jiwa yang diam. Di Brooklyn? Nggak ada. Di Joglo? Ada. Kamera nggak nangkep model—tapi nyawab semangat estetika ibu kita yang nyanyi lagu Kanton waktu malam. 91 frame? Cukup satu—yang bikin hati bergetar. Kalian咋看? Kalau kalian pikir ini cuma gambar hitam-putih… coba lihat lagi di baliknya.
#KetikaBayanganEmasMenyapaDiamnyaPerempuan
個人介紹
Saya Nurul Sakti, seorang fotografer dari Jawa Timur yang percaya bahwa kecantikan sejati lahir dari ketenangan, bukan sorotan. Dengan latar belakang seni tradisional Jawa dan pandangan INTIP yang reflektif, saya menangkap jiwa perempuan Asia melalui cahaya samar, bayangan tua, dan ruang hening — bukan hanya foto, tapi puisi visual yang mengundang renungan. Setiap frame adalah doa tanpa kata.


